Copyright © My Word
Design by Dzignine
Sabtu, 03 November 2012

Motivasi


MOTIVASI SEBAGAI DASAR PRESTASI


A. Motivasi Belajar

Motivasi adalah sesuatu yang memberi daya dorong dalam diri kita untuk melakukan sesuatu. Motivasi mengalahkan ketakutan, kemalasan dan rasa pesimis. Motivasi datang dari faktor eksternal dan internal. Pengaruh paling besar datang dari motivasi internal.
Motivasi kita adalah semangat untuk maju dan selalu berusaha mencapai yang terbaik. Tanpa adanya motivasi untuk maju maka usaha kita akan sia-sia karena kita akan selalu berada dalam keputus asaan apabila kita menemui kendala ditengah jalan. Motivasi berfungsi sebagai bahan bakar semangat kita, agar terus menyala dan pantang menyerah. Jalan yang mudah itu tidak ada jika kita punya impian untuk sukses. 
Untuk menumbuhkan motivasi pada diri kita, maka kita harus berkaca pada orang yang telah sukses. Kita tiru semangatnya, dan kita tanamkan pada diri kita. Kalau dia bisa, aku juga bisa. Jangan ada kata tidak bisa sebelum kita mencobanya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

B. Jenis-jenis Motivasi Belajar


Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.      Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
·      Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
·      Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.

2.      Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
·      Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain.
·      Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
·      Motif-motif objektif

3.      Motivasi jasmani dan rohani
·      Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
·      Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.

4.      Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·      Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
·      Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu.

Apakah karena adanya ajakan,suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Bagi kita yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanyadengan kesadaran sendiri memperatikan penjelasan guru, rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.

Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
a)   Memberi angka
Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang  bervariasi. Pemberian angka kepada  anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
b)   Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c)    Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
d)   Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang.
e)   Memberi tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.
f)     Memberikan ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran  dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
g)   Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h)   Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.

Motivasi belajar meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator, yaitu  :
1.      Ketekunan dalam belajar yakni kehadiran disekolah dan belajar dirumah
2.      Ulet dalam menghadapi kesulitan yakni sikap terhadap kesulitan dan usaha mengatasi kesulitan
3.      Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar yakni kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti pelajaran
4.      Berprestasi dalam belajar yakni keinginan untuk berprestasi dan kualifikasi hasil
5.      Mandiri dalam belajar yakni penyelesaian tugas/PR dan meggunakan kesempatan diluar jam pelajaran

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Belajar adala suatu hal yang diwajibkan untuk semua orang, belajar sebenarnya menyenangkan. Namun, selalu adalah saja hambatan-hambatan yang membuat kita enggan untuk belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain :
§  Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar.
§  Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
§  Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
§  Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004), motivasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
1.    Budaya
Setiap kelompok etnik mempunyai nilai-nilai tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu kebangsaan Jepang lebih menekankan usaha (effort) daripada kemampuan (ability), dibandingkan dengan ibu-ibu kebangsaan Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah yang baik. Sistem nilai yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua secara mendalam dalam upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
2.    Keluarga
Faktor keluarga memberikan pengaruh penting terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Bloom terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun) yang berhasil dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika, neurology, pianis, maupun olah ragawan, menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan langsung orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
3.    Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak juga tidak diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru yang efektif dalam memotivasi anak, yaitu :
§  Guru selaku manajer yang baik.
§  Guru mengharapkan siswanya untuk menjadi murid yang sukses.
§  Guru memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan kapasitas muridnya.
§  Guru memberikan umpan balik bagi muridnya.
§  Guru memberikan tes yang adil.
§  Guru menjelaskan kriteria perilaku penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
§  Guru membantu anak untuk menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
§  Guru mampu bersikap empati. Guru menilai pengetahuan di atas nilai

D.  Tips Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

1.      Bergaulah dengan orang-orang yang senang belajar.
Hal ini tentunya wajib untuk dicoba karena memang lingkungan sangat mempengaruhi kondisi kita. Dengan bergaul dengan teman atau rekan yang senang belajar, maka pastinya kita akan ketularan untuk senang belajar. Hal tersebut juga sebenarnya bias dibalik, yaitu jika kita bergaul dengan orang pemalas maka kita akan terbawa menjadi ikut malas, jadi mana yang kita pilih ? ingin belajar dilingkungan yang senang belajar atau bermalas-malasan ?
2.      Belajar akan semua hal
Jangan batasi materi belajar dan belajar apapun yang bisa dipelajari, walaupun mungkin misalnya kita gemar sekali dengan matematika, jangan batasi hanya untuk belajarmatematika saja, semua ilmu itu bagus jika kita bias menerapkannya. Kita biasa belajar apapun di dunia ini asalkan ada kemauan. Hindari sikap egoisme terhadap satu atau hanya beberapa mata pelajaran saja, Karen hal tersebut yang akan menjadi penghambat kemajuan kita. Pelajari semua hal yang sekiranya bisa membawa dampak positif yang besar.
3.      Belajar dari internet
Guru memang penyampai materi, tetapi bukan semuanya diguru. Masih banyak sekali sumber belajar yang bisa kita manfaatkan bahkan jauh lebih banyak ilmu yang bisa kita dapat dari situ. Salah satunya adalah di internet. Dengan menggunakan internet, kita bisa mendapatkan ilmu yang sangat luas bahkan lebih luas dari apa yang dimiliki oleh seorang guru, apa itu betul ? coba kita analisa misalnya, guru matematika hanya menguasai konsep matematikanya saja, guru biologi juga kemungkinan sama, mereka hanya menguasai bidang yang diampunya saja. Tetapi, coba sekarang kita tanyakan ke mbah “google” aja yang belum apa saja yang belum kita tahu.
4.      Bergaulah dengan orang yang optimis ke masa depan
Hidup memang susah, apalagi jika sudah berbicara dengan apa yang namnaya sukses, tapi yakinlah bahwa apa yang kita kerjakan sekarang merupakan cerminan dari apa yang akan kita dapatkan sekarang. Jika sekarang kita malas-malasan maka kelak kita juga tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
5.      Cari motivator
Hal ini diperlukan jika kita sudah sangat jenuh dengan kegiatan harian kita, kita sudah melakukan berbagai macam usaha tetapi tetap belum bisa sukses. Carilah seseorang yang bisa mendampingi kita guna memberikan support tentang apa yang kita lakukan agar kita tidak terlalu down ketika apa yang kita harapkan belum membuahkan hasil.
6.      Bertanya kepada orang yang lebih tahu
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang menjalaninya. Orang bilang malu bertanya sesat di jalan. Dengan bertanya, hal tersebut tidak akan membuat diri kita rendah. Sebaliknya, bertanya akan membuat kita selalu ingin tahu dan memperbanyak pengetahuan baru.

0 komentar:

Posting Komentar