MOTIVASI
SEBAGAI DASAR PRESTASI
A. Motivasi Belajar
Motivasi adalah
sesuatu yang memberi daya dorong dalam diri kita untuk melakukan sesuatu.
Motivasi mengalahkan ketakutan, kemalasan dan rasa pesimis. Motivasi datang
dari faktor eksternal dan internal. Pengaruh paling besar datang dari motivasi
internal.
Motivasi kita
adalah semangat untuk maju dan selalu berusaha mencapai yang terbaik. Tanpa
adanya motivasi untuk maju maka usaha kita akan sia-sia karena kita akan selalu
berada dalam keputus asaan apabila kita menemui kendala ditengah jalan.
Motivasi berfungsi sebagai bahan bakar semangat kita, agar terus menyala dan
pantang menyerah. Jalan yang mudah itu tidak ada jika kita punya impian untuk
sukses.
Untuk menumbuhkan
motivasi pada diri kita, maka kita harus berkaca pada orang yang telah sukses.
Kita tiru semangatnya, dan kita tanamkan pada diri kita. Kalau dia bisa, aku
juga bisa. Jangan ada kata tidak bisa sebelum kita mencobanya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang
terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar.
B. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.
Motivasi dilihat dari dasar
pembentukannya
·
Motif-motif bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir
·
Motif-motif yang dipelajari artinya
motif yang timbul karena dipelajari.
2.
Motivasi menurut pembagiaan dari
woodworth dan marquis dalam sardiman:
· Motif
atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan
lain-lain.
· Motof-motif
darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
· Motif-motif
objektif
3.
Motivasi jasmani dan rohani
·
Motivasi jasmani, seperti, rileks,
insting otomatis, napas dan sebagainya.
·
Motivasi rohani, seperti kemauan atau
minat.
4.
Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·
Motivasi instrisik adalah motif-motif
yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini
timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain,
tetapi atas dasar kemauan sendiri.
·
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. Jenis motivasi ini
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu.
Apakah karena adanya ajakan,suruhan, atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
sesuatu atau belajar. Bagi kita yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang
diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada
motivasi yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanyadengan kesadaran
sendiri memperatikan penjelasan guru, rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap
materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya kurang
dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang
tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan
dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini tugas guru adalah
membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Pendapat lain
mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai
jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada
pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran
bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan
ransangan atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio,
maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan
inspirasi dan ransangan dalam belajar.
Adapun bentuk
motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.
(Djmarah dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat
menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
a) Memberi
angka
Memberikan angka
(nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik.
Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas
yang bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik diharapkan dapat
memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
b) Hadiah
Maksudnya adalah
suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang berprestasi.
Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa
karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c) Pujian
Memberikan pujian
terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap
individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada
siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
d) Gerakan
tubuh
Gerakan tubuh
artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu
perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam
menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang.
e) Memberi
tugas
Tugas merupakan
suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada
siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan
segala isi pelajaran yang disampaikan.
f) Memberikan
ulangan
Ulangan adalah strategi
yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan juga memberikan motivasi belajar
kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang
telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
g) Mengetahui
hasil
Rasa ingin tahu
siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada
setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang
dilakukannya.
h) Hukuman
Dalam proses
belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan
adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa.
Misalnya memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.
Motivasi belajar
meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator, yaitu :
1.
Ketekunan dalam belajar yakni
kehadiran disekolah dan belajar dirumah
2.
Ulet dalam menghadapi kesulitan yakni
sikap terhadap kesulitan dan usaha mengatasi kesulitan
3.
Minat dan ketajaman perhatian dalam
belajar yakni kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti
pelajaran
4.
Berprestasi dalam belajar yakni
keinginan untuk berprestasi dan kualifikasi hasil
5.
Mandiri dalam belajar yakni
penyelesaian tugas/PR dan meggunakan kesempatan diluar jam pelajaran
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Belajar adala suatu hal
yang diwajibkan untuk semua orang, belajar sebenarnya menyenangkan. Namun,
selalu adalah saja hambatan-hambatan yang membuat kita enggan untuk belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa, antara lain :
§ Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan
yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat
mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita
dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat.
Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku
belajar.
§ Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan
kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi
siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
Kondisi
siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
§ Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan
siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya
dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat
terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
§ Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup.
Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
Lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan.
Lingkungan budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi semakin
menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004),
motivasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
1.
Budaya
Setiap kelompok etnik mempunyai
nilai-nilai tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu kebangsaan Jepang lebih
menekankan usaha (effort) daripada kemampuan (ability), dibandingkan dengan
ibu-ibu kebangsaan Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah yang baik.
Sistem nilai yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua
secara mendalam dalam upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
2.
Keluarga
Faktor keluarga memberikan pengaruh
penting terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh
Benjamin Bloom terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun)
yang berhasil dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika,
neurology, pianis, maupun olah ragawan, menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu
adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan
langsung orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua
merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
3.
Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak juga
tidak diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru yang efektif dalam
memotivasi anak, yaitu :
§ Guru selaku manajer yang baik.
§ Guru mengharapkan siswanya untuk
menjadi murid yang sukses.
§ Guru memberikan bahan pelajaran yang
sesuai dengan kapasitas muridnya.
§ Guru memberikan umpan balik bagi
muridnya.
§ Guru memberikan tes yang adil.
§ Guru menjelaskan kriteria perilaku
penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
§ Guru membantu anak untuk menyadari
pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
§ Guru mampu bersikap empati. Guru
menilai pengetahuan di atas nilai
D. Tips Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar
1.
Bergaulah dengan orang-orang yang
senang belajar.
Hal ini tentunya
wajib untuk dicoba karena memang lingkungan sangat mempengaruhi kondisi kita.
Dengan bergaul dengan teman atau rekan yang senang belajar, maka pastinya kita
akan ketularan untuk senang belajar. Hal tersebut juga sebenarnya bias dibalik,
yaitu jika kita bergaul dengan orang pemalas maka kita akan terbawa menjadi
ikut malas, jadi mana yang kita pilih ? ingin belajar dilingkungan yang senang
belajar atau bermalas-malasan ?
2.
Belajar akan semua hal
Jangan batasi
materi belajar dan belajar apapun yang bisa dipelajari, walaupun mungkin
misalnya kita gemar sekali dengan matematika, jangan batasi hanya untuk
belajarmatematika saja, semua ilmu itu bagus jika kita bias menerapkannya. Kita
biasa belajar apapun di dunia ini asalkan ada kemauan. Hindari sikap egoisme
terhadap satu atau hanya beberapa mata pelajaran saja, Karen hal tersebut yang
akan menjadi penghambat kemajuan kita. Pelajari semua hal yang sekiranya bisa
membawa dampak positif yang besar.
3.
Belajar dari internet
Guru memang
penyampai materi, tetapi bukan semuanya diguru. Masih banyak sekali sumber
belajar yang bisa kita manfaatkan bahkan jauh lebih banyak ilmu yang bisa kita
dapat dari situ. Salah satunya adalah di internet. Dengan menggunakan internet,
kita bisa mendapatkan ilmu yang sangat luas bahkan lebih luas dari apa yang
dimiliki oleh seorang guru, apa itu betul ? coba kita analisa misalnya, guru matematika
hanya menguasai konsep matematikanya saja, guru biologi juga kemungkinan sama,
mereka hanya menguasai bidang yang diampunya saja. Tetapi, coba sekarang kita
tanyakan ke mbah “google” aja yang belum apa saja yang belum kita tahu.
4.
Bergaulah dengan orang yang optimis ke
masa depan
Hidup memang
susah, apalagi jika sudah berbicara dengan apa yang namnaya sukses, tapi
yakinlah bahwa apa yang kita kerjakan sekarang merupakan cerminan dari apa yang
akan kita dapatkan sekarang. Jika sekarang kita malas-malasan maka kelak kita
juga tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
5.
Cari motivator
Hal ini
diperlukan jika kita sudah sangat jenuh dengan kegiatan harian kita, kita sudah
melakukan berbagai macam usaha tetapi tetap belum bisa sukses. Carilah
seseorang yang bisa mendampingi kita guna memberikan support tentang apa yang
kita lakukan agar kita tidak terlalu down ketika apa yang kita harapkan belum
membuahkan hasil.
6.
Bertanya kepada orang yang lebih tahu
Bertanyalah
tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau
sedang menjalaninya. Orang bilang malu bertanya sesat di jalan. Dengan
bertanya, hal tersebut tidak akan membuat diri kita rendah. Sebaliknya,
bertanya akan membuat kita selalu ingin tahu dan memperbanyak pengetahuan baru.
0 komentar:
Posting Komentar