Cintaku, Sahabatku
Tokoh dan perwatakan :
Liana : Baik, sabar,
penyayang, ceria, dan menerima apa adanya.
Kevin : Baik, perhatian,
penyayang, sabar, dan pemalu.
Eza : Baik dan penyayang.
Lidya : Jahat dan pembohong.
Melody : Baik, setia kawan, dan
perhatian.
Tia : Baik dan perhatian.
Setting/Latar :
Latar tempat :
Ruang
kelas IX
Rumah
Liana (tempat latihan band The Gembel’s dan kamar Liana)
Tempat
parkir
Gazebo
Taman
sekolah
Studio
Mall
Aula
Latar waktu :
Sore
hari
Pagi
hari
Siang
hari
Malam
hari
Latar suasana :
Bahagia
Menegangkan
Mengharukan
Menyedihkan
Cintaku,
Sahabatku
Diruang kelas IX,
ada seorang gadis remaja yang cantik, baik, dan ceria sedang bernyanyi dan duduk sendiri diantara banyak meja dan kursi, gadis tersebut bernama Liana. Ia gemar bermain music. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Melody, dia juga berteman dengan Kevin. Liana berharap dirinya dapat menjadi seorang bintang di sekolahnya dan dapat menaklukkan Eza. Eza adalah cowok terkeren di sekolahnya. Akan tetapi keinginan Liana tersebut selalu saja dihalangi oleh pacar Eza yaitu Lidya.
ada seorang gadis remaja yang cantik, baik, dan ceria sedang bernyanyi dan duduk sendiri diantara banyak meja dan kursi, gadis tersebut bernama Liana. Ia gemar bermain music. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Melody, dia juga berteman dengan Kevin. Liana berharap dirinya dapat menjadi seorang bintang di sekolahnya dan dapat menaklukkan Eza. Eza adalah cowok terkeren di sekolahnya. Akan tetapi keinginan Liana tersebut selalu saja dihalangi oleh pacar Eza yaitu Lidya.
Pada sore hari, Melody datang ke rumah Liana.
Melody datang kerumah Liana untuk latihan band. Mereka mempunyai sebuah band,
band tersebut bernama The Gembel’s.
(Di
rumah Liana, tepatnya ditempat latihan band The Gembel’s)
Melody : Ayo… Latihan lagi!!! (mengambil
gitar)
Liana :
OK! (mengambil microfone)
(Beberapa
menit kemudian Kevin datang)
Kevin :
(menabrak tong sampah dan membawa kamera)
Melody : Apa-apaan kamu Vin!? (berhenti
bermain music)
Kevin :
Maaf, maaf, maaf!! Sorry ganggu, udah lanjutin sana!
(Liana
dan Melody melanjutkan latihan dan Kevin sibuk merekam aksi mereka)
Liana :
Tunggu, tunggu! (berhenti menyanyi dengan tiba-tiba)
Melody : Kenapa?
Liana :
Salah nadanya!
Kevin :
Kebiasaan kamu tuh?! (menaruh gitar)
Liana :
Udah dulu ya latihannya. Capek nie!! (menuju kedapur)
Melody : Kevin! Kevin!
Kevin :
Ada apa? (mengotak-atik kameranya)
Melody : Gue boleh tanya gak?
Kevin :
Tanya apaan? (menuju sofa)
Melody : Loe suka ya sama Liana?
Kevin :
Apa-apaan sih loe? (menggaruk kepala)
Melody : Ngaku aja deh loe! Loe suka kan?
(berdiri di samping Kevin)
Kevin :
Mungkin! Hehehe…
Melody : Ahay!!
Kevin :
Tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya! Awas loe!!!
Melody : Ok! Tenang aja!!!
Liana :
Hayo!! Lagi bicarain siapa? (membawa makanan ringan dari dapur dan
meletakkan di meja)
Melody : Gak, gak bicarain siapa-siapa!
Kevin :
Haup!! (melemparkan makanan ke mulutnya)
Liana :
Gaya loe Vin!! (duduk di sofa, didekat Kevin)
Kevin :
Kenapa? Kerenkan!
Liana :
Gila loe!
Keesokan harinya Liana dan
Melody ingin memakirkan kendaraannya, tetapi Lidya menghalanginya. Sehingga mereka berdua mencari tempat parkir lain yang kosong.
Melody ingin memakirkan kendaraannya, tetapi Lidya menghalanginya. Sehingga mereka berdua mencari tempat parkir lain yang kosong.
Lidya :
Sorry! Gue yang dapat duluan!! (memarkirkan kendaraannya)
Tia :
Lidya! (memanggil dari depan tempat dimana Lidya memakirkan
kendaraannya)
Lidya :
Hai! Apa kabar? (turun dari mobil dan memeluk Tia (teman baiknya))
Tia :
Baik! Loe sendiri? (berjalan dengan Lidya menuju kelas IX)
Sementara
itu Liana dan Melody…
Melody : Kebiasaan tuh anak!! (mencari tempat
parkir lain dengan Liana)
Liana :
Udah biarin!!
Melody : Gue lama-lama kesel banget sama
Lidya!
Liana :
Ada-ada saja kamu! (turun dari mobil)
Sesampainya
di depan kelas IX…
Liana :
Melody.. Itu dia.. (melihat ke arah Eza)
Melody : Siapa?
Liana :
Siapa lagi kalau bukan cowok impianku!
Melody : Eza kan yang loe maksud!
Liana :
Jelas!! (pergi menghampiri Eza)
Melody : Tapi Li?!
Liana :
Hai, Eza!! (berdiri di samping Eza)
Eza :
Hai!
Liana :
Apa kabar? (mengulurkan tangannya)
Eza :
Baik. Kamu sendiri? (bejabat tangan)
Liana :
Lumayan! (tersenyum kegirangan)
Eza :
Hai! (melambaikan tangannya keatas) Udah dulu yah! (pergi bersama
Lidya)
Liana :
Iya!
Lidya :
Hallo! Apa kabar sayang? (berjalan meuju Eza dan menyenggol bahu
Liana)
Eza :
Kabarku baik banget sayang! Kabar kamu sendiri gimana?
Lidya :
Baik tentunya! (berjalan menuju gazebo)
Eza :
Kamu mau jadi penyiar TV sekolah ya? (duduk di gazebo)
Lidya :
Iya dong! Kan selain menyanyi dan dance, aku mempunyai bakat sebagai
penyiar!
Eza : Wah.. Hebatnya pacarku!!
Tia :
Lidya! Hey! (dari arah kantin)
Lidya :
Kemana aja sih loe?!
Tia :
Gue dari tadi ada di sini!?
Lidya :
Sayang udah dulu ya! Nanti aku telfon! (Lidya pergi dengan Tia
meninggalkan Eza menuju ke taman)
Eza :
Ok!
Tia :
Selamat yaa..
Lidya :
Selamat untuk apa?
Tia :
Loe berhasil jadi penyiar TV sekolah kita! (duduk-duduk di taman)
Lidya :
Yang benar!
Tia :
Iya beneran! Masak gue bohong sama loe!
Lidya :
Syukurlah!? Ok! Karena gue udah berhasil jadi penyiar TV sekolah, gue
mau traktir loe!
Tia :
Beneran?
Lidya :
Nanti malam gue tunggu ditempat biasa! Ok!
Tia :
Ok!
Beberapa waktu berlalu. Saat acara TV
sekolah mau di mulai Liana menuju Studio, dan ternyata yang duduk di bangku
penyiar adalah Lidya. Liana kecewa karena ternyata bukan dia yang duduk di
bangku penyiar tersebut. Liana hanya menjadi asisten pribadi Lidya.
Lidya :
Hallo Liana?! (melambaikan tangannya)
Liana :
Hai!
Lidya :
Ambilin gue minum donk!
Liana :
Bentar, gue ambilin! (mengambil minum)
(beberapa
menit kemudian)
Liana :
Ini minumnya Lidya! (memberi minum kepada Lidya)
Lidya :
Lho kok dingin banget sih! Gue gak mau! Ambilin yang baru! (mengembalikan
minumannya kepada Liana)
Liana : Maaf! (kembali mengambil minum)
Beberapa menit kemudian Liana kembali ke studio,
ternyata acaranya sudah di mulai. Diapun menunggu acaranya selesai. Pada saat
Lidya membacakan berita, Liana memandangi Lidya. Dan dia berkata dalam hatinya
sambil melamun.
Liana :
Andai saja aku bisa menjadi seperti Lidya. Dia cantik, pintar, bisa nge
dance, nyanyi, penyiar berita, plus mempunyai
pacar yang ganteng,
keren, baik. Uh!! Andai saja!!! (bicara dalam
hati)
Beberapa
menit kemudian acaranya selesai…
Lidya :
Liana! Mana minuman gue!
Liana :
Ini Lidya! (memberikan minuman)
Lidya :
Eh! Sebenernya loe tuh pengen jadi penyiar TV sekolah kita ya?
(berjalan dengan Liana)
Liana :
Iya! Emang kenapa? (berdiri di depan pintu bersama Lidya)
Lidya :
Gue saranin jangan jadi penyiar deh!?!
Liana :
Lho kenapa?
Lidya : Karena loe tuh gak pantes jadi penyiar! (pergi dari studio)
Lidya : Karena loe tuh gak pantes jadi penyiar! (pergi dari studio)
Liana :
Terserah gue dong! Gue yang pengen loe kok sewot! (berbicara kepada
dirinya sendiri)
Sore harinya Liana dan Melody menuju sebuah
mall. Tiba-tiba mereka melihat Lidya, Eza, dan Tia di sebuah restaurant.
Melody : Li.. Liat deh! (menunjuk kearah
Lidya, Eza, dan Tia)
Liana :
Apaan?!
Melody : Itu lho!! (menunjuk kearah Lidya,
Eza, dan Tia)
Liana :
Udah deh!! (memegang tangan Melody dan pergi)
Melody : Kita mau kemana?!
Liana :
Ke tempat biasa lha!!
(Sementara
di restaurant..)
Lidya :
Sayang!! (memegang tangan Eza)
Eza :
Iya?!
Lidya :
Aku boleh ngomong sesuatu gak??
Eza :
Boleh, mau ngomong apa?
Tia :
Jangan serius-serius banget!! (memotong pembicaraan Eza)
Lidya :
Kamu sayang gak sama aku?
Eza :
Ya jelas lha. Aku tuh sayang banget sama kamu!!?
Tia :
Loe kok tanya gitu sih? Pasti ada yang gak loe ceritain ya sama gue?!?!
(menunjuk Lidya)
Lidya :
Iya, emang ada yang gak gue certain ke loe!?
Tia :
What!
Lidya :
Eza…Tia!! Sebelumnya aku minta maaf sama kalian, karena aku gak
jujur sama kalian! (memegang tangan Eza dan
Tia)
Tia :
Jujur apaan?
Lidya :
Sebenarnya... Sebenarnya..?!
Eza :
Sebenarnya apa?
Lidya :
Sebenarnya tuh aku udah gak sayang lagi sama kamu. Aku tuh udah
punya pacar lagi selain kamu. Mendingan
hubungan kita cukup sampai
disini
aja!?
Eza :
Apa!!! Terserah kamu! Aku kecewa sama kamu!! (berdiri)
Lidya :
Maaf, maaf, maaf! Tia…Eza!! (menundukkan kepalanya)
Eza :
Gak usah minta maaf! (pergi meninggalkan Lidya)
Tia :
Gue benci orang yang gak jujur! (pergi menyusul Eza)
Lidya :
(menyesal telah memutuskan Eza)
Pagi hari tiba, di sekolah Liana
tampak tidak semangat karena dia teringat oleh kata-kata Lidya kemarin.
Melody : Pagi, Liana!?! (memegang pundak
Liana, ketika Liana berjalan)
Liana :
Pagi!
Melody : Lho! Kok gak semangat gini sih!
Liana :
Gue teringat kata-kata Lidya kemarin? (berhenti berjalan dan duduk di
gazebo)
Melody : Emang dia ngomong apa?
Kevin :
Pagi! (sahut Kevin dan duduk di samping Melody)
Melody : Sssssttt!!!
Liana :
Lidya tuh ngomong kalo gue tuh gak pantes jadi penyiar di TV sekolah!
Melody : Gila tuh anak! Omongannya tuh emang
gak enak banget tuh anak!
Kevin :
Udah gak usah dipikirin!
Melody : Tumben loe! Pagi-pagi udah ke kita?
(menghadap Kevin)
Kevin :
Ada berita heboh nie? (bediri)
Melody : Brita apaan?
Kevin :
Lidya sama Eza putus!
Liana :
What!
Melody : Putus! Beneran loe?
Kevin :
Iya, masak gue bohong sih! Kenapa?! Ada masalah?!?
Liana :
Gak, gak ada masalah kok!
Eza :
Hai Liana?! (menghampiri Liana, Melody, dan Kevin)
Liana :
Ha..hai!
Eza :
Aku boleh ngomong sebentar gak sama Liana?
Kevin :
Oh! Boleh, boleh, silakan!
Eza :
Ayo Li? (pergi menggandeng tangan Liana menuju taman sekolah)
Di
taman sekolah, Liana dan Eza duduk di bawah pohon yang rindang…
Eza :
Liana?!
Liana :
Iya, kenapa?
Eza :
Loe udah tau brita itu kan?
Liana :
I..Iya! Gue udah tau!
Eza :
Bagus deh!
Liana :
Ada apa?
Eza :
Sebenarnya, aku tuh suka sama kamu!? (memegang tangan Liana)
Liana :
Hah!
Eza :
Iya aku tuh suka sama kamu. Jadi mau gak kamu jadi pacarku!?
Liana :
What! (melepaskan tangannya dari tangan Eza)
Tia :
Dia gak main-main lho Li?! (menghampiri Liana dan Eza, dan duduk
disebelah Liana)
Liana :
Tapi kan!?
Tia :
Udah terima aja! (memegang pundak Liana)
Liana :
Iya aku tau. Aku tuh gak enak sama Lidya!
Tia :
Udah gak usah di pikirin tuh anak!?
Eza :
Jadi jawabannya apa Li?!
Tia :
Gue support loe!?
Liana :
Ok deh aku terima!
Tia :
Nah gitu donk! (memeluk Liana)
Liana :
Iya..! (tersipu malu)
Tia :
Oh iya kita belum kenalan. Nama gue Tia! (mengulurkan tangannya)
Liana :
Aku Liana! (menjabat tangan)
Tia :
Sekarang kita temenan yaa!
Liana :
He’em!
Eza :
Li, nanti sore ada acara gak?
Liana :
Nggak! Kenapa?
Eza :
Kita keluar ya, kamu mau kan?
Liana :
Ok! Aku mau!
Eza :
Nanti aku jemput kamu di rumahmu?
Sore harinya Kevin dan Melody menuju
rumah Liana. Setelah sampai di rumah Liana, mereka berniat untuk memberi tahu
Liana kalau bandnya diundang untuk mengisi acara disekolah. Ketika Melody ingin
latihan dengan Liana, tiba-tiba Eza datang dan mengajak Liana Pergi
jalan-jalan.
Melody : Gue pengen ngasih kejutan sama
Liana!?
Kevin :
Iya kalo berhasil!?
Melody : Loe bantuin gue dong!!
Kevin :
Li, Liana, Liana!? (menuju tempat latihan band The Gembel’s)
Liana :
Iya, ada apa? (keluar dari rumahnya)
Melody : Loe kok pakek baju kayak gitu sih?
Liana :
Emang kenapa? Baguskan?! (berputar)
Kevin :
Iya bagus! (duduk di sofa)
Melody : Loe mau kemana?
Liana :
Gue diajak Eza jalan-jalan!?
Melody : Loe udah jadian sama Eza!
Liana :
Maaf gue gak cerita! Hehehe.. Iya, gue udah pacaran sama Eza!?
Melody : What!! (duduk disamping Kevin)
Liana :
Traktirannya belakangan ya! Oh ya, kalian kesini mau ngapain?
Melody : Li, Band kita di undang untuk
mengisi acara sekolah!
Lian :
Yang bener?
Melody : Beneran!
Liana :
Wah gue seneng banget!
Kevin :
Siapa tu datang? (mengambil buku)
Liana :
Pasti Eza.. Gue Pergi dulu ya!
Melody : Hati-hati di jalan!
Liana :
Ok! Bye!
Sementara
itu Melody dan Kevin masih berada ditempat latiahan…
Melody : Keviiiiinn!!!!
Kevin :
Heemm! (membaca buku dan tidur-tiduran di sofa)
Melody : Jangan cemburu ya!
Kevin :
Siapa juga yang cemburu!
Melody : Beneran! Hehehe..
Kevin :
Udah ah, jangan di bahas!
Melody : Ih ngambek!
Kevin :
Udah latihan sana!
Melody : Sendirian??!!
Kevin :
Gak.. Ya jelas lah…
Melody : Ok! Dengerin ya!
Pagi hari tiba, Liana berangkat sekolah selalu
bersama Eza. Liana tampak senang sekali. Lima hari Liana selalu bersama Eza.
Dia pun tidak sempat untuk berlatih. Akhirnya dua hari sebelum band Liana
tampil, Liana putus dengan Eza. Liana sakit hati dengan Eza, tapi dia masih
cinta dengan Eza.
Siang harinya, Melody kerumah Liana. Dia bermaksud
untuk menenangkan Liana yang sedang sakit hati.
Melody : Liana! Liana! Liana! (mengetuk pintu
rumah Liana)
Liana :
Iya, ada apa? (membuka pintu)
Melody : Loe kok gak semangat gitu sih!?
(menuju kamar Liana)
Liana :
Heemm!!
Melody : Leo sakit ya?! (memegang jidat
Liana)
Liana :
Sakit hati tepatnya!
Melody : Iya sakit hati!
Kevin : Hai semua! (datang dari jendela)
Kevin : Hai semua! (datang dari jendela)
Melody : Ngapain loe kesini?!
Kevin :
Gak boleh ta gue datang kesini? (duduk di kursi)
Melody : Boleh aja loe datang kesini. Tapi
gak ke kamar cewek kali!
Kevin :
Kalian gak latihan? Dua hari lagi kan kalian tampil di acara sekolah!
Liana :
Mel.. Kita latihan yuk! Sekalian gue mau ngelupain tuh cowok!
Melody : Ok! Gitu dong semangat! (menuju tempat latihan)
Melody : Ok! Gitu dong semangat! (menuju tempat latihan)
Ketika mereka tiba di tempat latihan, mereka
langsung latihan. Kurang lebih satu jam mereka berlatih. Selesai berlatih
mereka saling bercanda.
Melody : Akhirnya selesai juga!
Kevin :
Li.. Ada makanan gak!
Liana :
Ada tuh di dapur!
Kevin :
Gue ambil ya!? (menuju ke dapur)
Melody : Li.. Lupain si Eza ya?
Liana :
Emang kenapa?
Melody : Ada yang suka sama loe! (berbisik)
Liana :
Siapa?
Kevin :
Makanan datang!? (datang dari dapur)
Melody : Wah baiknya!
Liana :
Mel.. Siapa?
Melody : Eeemm.. Siapa ya?
Kevin :
(melihat kearah Melody) Siapa apa?
Melody : Bukan siapa-siapa kok!
Kevin :
Beneran?
Melody : Iya!
Keesokan harinya Liana dan Melody latihan dengan
serius, mereka sangat menikmati lagu yang mereka pilih. Tetapi mereka tidak
melihat Kevin, yang biasanya ada di tempat latihan mereka, ketika mereka
latihan.
Sore harinya, Liana dan Melody menuju ke aula
sekolah. Setiba disana mereka mengecek alat-alat yang digunakan. Setelah
selesai bersiap-siap mereka menuju tempat makan untuk mengisi perut.
Malam hari tiba, ketika band Liana mau tampil,
Liana dan Melody tampak tidak percaya diri, tetapi Kevin selalu menyemangati
mereka. Saat band Liana tampil. Mereka terlihat percaya diri. Beberapa menit
kemudian mereka selesai. Kevin pun menghampiri mereka.
Kevin :
Wah! Bagus banget penampilan kalian! (memberi tepuk tangan)
Melody : Terima kasih!
Eza :
Selamat ya! (mengulurkan tangnnya)
Melody : Iya! (berjabat tangan)
Eza :
Gue boleh ngomong berdua gak sama Liana!
Kevin :
Oh.. boleh, boleh!
Eza :
Ayo Li! (memegang tangan Liana)
Liana :
Ada apa Za?
Eza :
Gue mau minta maaf sama loe!?
Liana :
Maaf! Tentang apa?
Eza : Tentang gue mutusin loe!
Eza : Tentang gue mutusin loe!
Liana :
Oh itu! Udah lupain aja! Dan gue udah maafin loe kok!
Eza :
Makasih!
Sementara
itu Melody dan Kevin..
Melody : Loe kok gitu sih Vin!? (memberi
bunga mawar)
Kevin :
Gitu apanya? (mengambil bunga mawar)
Melody : Loe gak cemburu?
Kevin :
Udah lah!
Melody : Jangan marah donk!? (memegang tangan
Kevin)
Kevin :
Gue gak marah!
Melody : Kalo loe gak marah, ikut gue! (menggandeng
tangan Kevin)
Kevin : Kemana?
Melody : Li.. Ada yang mau ngomong sama loe!
Liana : Siapa?
Kevin : Kemana?
Melody : Li.. Ada yang mau ngomong sama loe!
Liana : Siapa?
Kevin :
Apaan si loe! (berdiri di belakang Melody)
Meldy :
Nie orangnya!
Liana : Kevin? Loe mau ngomong apa?
Liana : Kevin? Loe mau ngomong apa?
Melody : Za… loe ikut gue! (menggandeng
tangan Eza)
Kevin :
Li.. Sebenarnya! (menggaruk kepala dan membawa bunga mawar yang di
taruh di belakangnya)
Liana :
Sebenarnya apa?
Kevin : Sebenarnya… Gue suka sama loe!
Kevin : Sebenarnya… Gue suka sama loe!
Liana :
What!
Kevin :
Apa? Gue salah ngomong ya?
Liana : Nggak, loe gak salah ngomong kok!
Liana : Nggak, loe gak salah ngomong kok!
Kevin :
Ini buat loe! (memberi Liana bunga mawar)
Liana :
Apaan nie?
Kevin :
Bukan apa-apa!
Liana :
Buat gue kan bunganya? (mengambil bunga mawar dari tangan Kevin)
Kevin :
I.. iya!!
Liana :
Loe suka sama gue!
Kevin :
Hah! (melotot)
Liana :
Loe cinta sama gue?
Kevin :
Iya, aku cinta, sayang, suka sama kamu! (tersipu malu)
Liana :
Gue juga cinta sama loe!? (memegang tangan Kevin)
Kevin :
Jadi sekarang kita pacaran nie!?
Liana :
Iya dong!
Kevin :
Aku janji, aku gak akan ngecewain kamu!
Liana :
Janji!
Kevin :
Janji donk!
*****TAMAT*****
0 komentar:
Posting Komentar